Feb 1, 2015

#Day3 LDR-ers!

Hai, LDR-ers! Apa kabar? Ah, pasti masih menyimpan banyak stok rindu untuk pertemuan selanjutnya yah? Aku pun.

Long Distance Relationship. Well, hampir dua tahun aku menjalani LDR. Menetapkan hatimu yang jauh sebagai rumah untuk pulang. Menunggumu di ruang tamu seperti biasa. LDR memang tidak mudah. Harus menjaga komunikasi agar tidak sering salah paham, mengatur jadwal pertemuan, saling percaya, mengurangi jatah stalking biar ujung-ujungnya nggak insecure. Hehehe. LDR juga banyak godaannya. Disaat yang lain bisa ketemu pacarnya tiap hari, aku dan kamu masih harus bersabar menunggu hari libur.

Sebenarnya surat ini kutulis untuk semua yang memiliki perasaan sama denganku, yang sama-sama berjuang melawan jarak demi cinta yang mereka tuju. Semoga surat ini bisa mewakili perasaan hati yang merindu.

Untuk kamu yang sedang berjarak, tetaplah percaya pada pasanganmu. Curiga dan insecure boleh saja. Tapi jangan sampai berlebihan. Jangan sampai over protektif lalu posesif. Ingat, yang kamu genggam terlalu kuat akan mudah lepas. Berikanlah ruang untuk kegiatan pribadi.

Untuk kamu yang merindu, bersabarlah. Sayang, kita akan bertemu secepatnya. Tahan dulu rindumu. Kumpulkan satu demi satu. Nanti kita urai bersama sambil meneguk Cappucino favorit kita? Hmm? Apa yang biasa kau lakukan saat merindu? Aku sering mengulang beberapa voice note darimu. Membuka alum foto dengan semua ekspresi wajahmu. Hahaha, beberapa pose alay kita yang sering kita kutuk tetapi tak pernah dihapus. Pergi ke tempat-tempat yang biasanya kita datangi berdua. Bagiku itu cukup mengobati rinduku. Meskipun tidak tuntas sepenuhnya. Ah, sial. Aku lupa satu hal. Aku meyakini bahwa rindu adalah perasaan yang tak terbatas. Pernah suatu ketika aku bertemu denganmu, menghabiskan waktu seharian, keesokannya aku merindukanmu lagi. Begitu.

Sayang, sampai bertemu lagi. Rindu ini masih milikmu.

4 comments: