Ketika kita dekat dengan seseorang, pasti perasaan kita jadi campur aduk gitu kan ya. Ada seneng pas si doi romantis abis, ada cemburu manis pas si doi lebih deket sama yang lain. Ada-ada aja rasanya. Nah, sekarang coba bayangin kalau kalian semua ada di posisiku. Ketika kalian udah deket sama cowok sampai-sampai cowok itu deket ke orang tua kita, ketika kalian udah merasa nyaman sama keberadaan cowok itu, ketika kalian udah terbiasa komunikasi sama tuh cowok. Eh, tiba-tiba cowok itu berubah. Kalau berubahnya jadi romantis binti puitis sih nggak masalah ya. Ini berubahnya jadi nggak komunikasi lagi sama kita. Cowok yang biasanya selalu ada untuk kita, malah pergi gitu aja untuk orang lain. Gimana perasaanmu, girls? Sakit hati? Pasti.
Semuanya berubah. Bukan sejak negara api menyerang. Tapi semenjak kamu ketemu dia. Iya, dia yang kamu temui di acara itu. Dia yang menurutmu lebih cantik dariku. Dia yang menurutmu lebih pantas bagimu, bukan aku. Lalu? Bagaimana perasaan kita selama ini? Bukankah kita sama-sama suka? Bukankah kita sama-sama sayang? Aku, mulai merindukanmu. Kamu, yang dulu.
Kadang-kadang, aku juga nggak habis pikir sama jalan pikiran cowok yang seenaknya gonta-ganti rasa. Dalam artian ya perasaan suka ke cewek. Mereka dengan mudahnya gonta-ganti gebetan. Mainin perasaan cewek kayak mainin Barbie. Sakit, bro. Apa semua cowok itu gampang bosen? Nggak semua cowok kan? Iya kan?
Semuanya berubah. Bukan sejak negara api menyerang. Tapi semenjak kamu ketemu dia. Iya, dia yang kamu temui di acara itu. Dia yang menurutmu lebih cantik dariku. Dia yang menurutmu lebih pantas bagimu, bukan aku. Lalu? Bagaimana perasaan kita selama ini? Bukankah kita sama-sama suka? Bukankah kita sama-sama sayang? Aku, mulai merindukanmu. Kamu, yang dulu.
Ingatkah kamu semua kenangan manis bersamaku? Atau malah sudah menjadi debu? Entahlah. Aku belum bisa memahami apa maksudmu. Aku belum bisa mengerti apa tujuanmu meninggalkanku demi dia. Mungkin kamu bisa seenaknya saja meninggalkan relung hatiku. Tapi aku? Seorang cewek yang baru mengenal cinta dan dicampakkan? Sebut saja aku gagal move on dari kamu. Karna memang kenyataannya begitu. Aku, masih mengharapkanmu.
Kadang-kadang, aku juga nggak habis pikir sama jalan pikiran cewek. Mereka selalu disakiti, tetapi mereka tetap mencintai. Meskipun hati mereka telah dipatahkan seribu kali, mereka tetap ingin menanti. Cewek memang suka menunggu dalam ketidakpastian. Ah.
Dan sampai saat ini, semuanya begitu beda. Kamu udah berubah. Dan aku tidak menyukai perubahan itu. Bolehkah aku memutar waktu? Agar aku bisa membuatmu tetap menjadi yang ku mau :)
Special for Adilla Budhiarsih-