Dec 12, 2013

Secret Admirer.

Psst.. Ini rahasia.
Jangan bilang siapa-siapa kalau selama ini aku mengagumi sosoknya dan memerhatikan gerak-geriknya.
Aku tak cukup berani untuk mengungkapkan.
Karena aku, adalah cewek kebanyakan yang lebih suka menunggu dalam diam.
READ MORE! <3

Aku ingat pertama kali melihatnya. Dia begitu mempesona. Membuatku terus menerus tersenyum tiada henti. Entah apa yang membuatku melakukan hal tersebut. Bayangkan saja, kenal saja tidak apalagi.. Jatuh cinta. Ah, ini tidak mungkin.

Dia menampakkan senyum manisnya. Aku? Aku hanya bisa menahan debar jantungku yang semakin menggebu tatkala melihat fenomena itu. Mungkin benar yang dikatakan orang; Jatuh cinta itu indah.
Aku tergolong cewek normal yang menganggap bahwa 'memulai' bukanlah yang kami lakukan. Kami, para cewek lebih suka menunggu aksi lalu memberikan reaksi. Ya, kami makhluk yang rumit. Sangat susah untuk memulai dan lebih suka menunggu. Ups, aku sudah mengatakan hal ini di kalimat sebelumnya. Maaf saja, sejak dia memenuhi pikiranku, aku tak lagi bisa menyusun kata dengan baik. Semuanya serasa benar pada tempatnya, padahal sebenarnya tidak.

Aku melihatnya lagi. Kali ini aku tak sepenuhnya bahagia. Bagaimana bisa bahagia jika aku melihatnya tertawa bersama yang lain? Aku ingin dia tertawa denganku. Salahkah? Mungkin iya. Aku sadar diri dan teringat bahwa dia sama sekali tak mengenaliku. Aku hanya orang lain yang menaruh hati padanya dan tak cukup berani untuk memulai suatu percakapan.

Dia mungkin tak kan pernah tahu bagaimana perasaanku padanya. Sampai detik ini aku belum berani untuk mengenalkan siapa aku dan bagaimana perasaanku. Aku masih memerhatikan setiap perilakunya, mencari tahu apa rutinitasnya, dengan siapa dia melakukan hobinya, kapan jadwal kursusnya. Ah, aku tahu semuanya. Tetapi dia sebaliknya.

Ini rahasia si pengagum rahasia. Rumit? Memang benar. Dia mungkin tak kan tahu siapa aku dan bagaimana perasaanku. Tapi itu tak apa. Bahkan mungkin lebih baik begitu. Untuk saat ini mungkin aku tak cukup berani untuk menyapanya. Semoga suatu saat aku bisa mengucap salam singkat dan melihat dia tersenyum, untukku. Seperti biasa, secara diam-diam :)

5 comments:

  1. Suka di kalimat ini "Maaf saja, sejak dia memenuhi pikiranku, aku tak lagi bisa menyusun kata dengan baik. Semuanya serasa benar pada tempatnya, padahal sebenarnya tidak." Kereen :D

    ReplyDelete
  2. Ouch, secret admirer. Kadang aku merasa agak pathetic ketika aku galauin dia setengah mati, sedangkan dia peduli saja nggak. #EhKokCurhat

    Btw, nama font di gambarnya itu apa ya? ._.v

    ReplyDelete