Jul 21, 2013

Jangan Sampai Salah Jurusan!

Oke. Langsung saja pada inti permasalahan yang akan saya paparkan yah *terlalu formal*. Well, di kurikulum 2013 ini, para siswa kelas X bisa langsung ikut tes untuk penjurusan. Banyak kontrofersinya sih ya. Ada beberapa siswa yang seneng karna mereka gak usah repot-repot belajar hal yang gak mereka suka di kelas X seperti kurikulum sebelumnya. Tapi juga ada beberapa siswa yang kesusahan memilih jurusan yang cocok untuk mereka. Ini yang sulit yah. Gak semua orang punya pandangan yang sama, tapi inilah pandangan saya:

Masa remaja adalah masa dimana kita terombang-ambing dalam ketidakpastian. Yah, bukan hanya untuk urusan cinta sih. Tetapi juga untuk masalah pendidikan. Sering kali kita menemui tipe orang tua yang keras kepala. Dalam artian, mereka akan selalu menganggap bahwa pendapat dan anjuran mereka adalah yang paling benar. Emm, itu tidak sepenuhnya salah. Karna kita tahu bahwa orang tua adalah keluarga kita. Dan kita juga tahu kan tanpa mereka, ktia mungkin gak akan ada di dunia *eeaaak*. Sulit memang untuk menghadapi orang tua yang keras kepala. Karna apa? Karna mereka selalu beranggapan bahwa mereka benar. Ckckck.

Dari semua pasal yang ada di Indonesia, saya hanya paham akan 2 pasal.
Pasal 1
Orang tua tidak pernah salah.
Pasal 2
Jika orang tua salah, maka kembali ke pasal satu.
(Well, kutipan itu saya ambil dari perkataan guru sosiologi saya dan juga pernah saya tweet di twitter saya beberapa hari lalu)

Seperti yang kita tahu, bahwa kebanyakan penjurusan di sekolah menengah atas di Indonesia dibagi atas 2 golongan besar, IPA dan IPS. Untuk bahasa memang ada sih ya. Tapi cuma di sebagian kecil sekolah doang. Dan menurut pengalaman saya sendiri, hampir 90% orang tua akan mengtakan pada anaknya kurang lebih demikian: "Masuk IPA aja, Nak." Mungkin para orang tua mengira bahwa jurusan IPA adalah jurusan yang paling tinggi kastanya *menurut bahasa sejarah nih ye* Tapi pernahkan terlintas di pikiran orang tua bahwa anaknya bukanlah yang harus masuk jurusan yang mereka anjurkan? Think again!

Perlu diketahui bahwa masa remaja adalah masa yang sulit untuk diulang kembali. Lalu mengapa harus melakukan hal-hal dengan terpaksa serta tertekan? Nanti kalau sudah tua, bakal cerita apa soal masa SMA kalian? "Oh, dulu Bunda stres gara-gara salah jurusan.", "Oh, dulu Ayah gak bisa masuk fakultas yang sesuai jurusan Ayah, Nak." Think Again!!

Jangan terlalu kikuk untuk berdiskusi dengan orang tua tentang apa minat kalian, guys! Kalian yang akan menjalani kehidupan masa depan, bukan orang tua kalian.

Ini pengalaman saya:
Waktu SMP, saya suka sama biologi dan kebetulan juga ikut kelas tambahan khusus biologi. Dan yah, seperti kebanyakan anak kecil yang terpengaruh boneka susan, pasti kalau ditanya soal cita-cita bakal bilang: "Aku pengen jadi DOKTER." Oke, akhirnya apda suatu hari saya menjalani operasi usus buntu yang tidak direncanakan. Semenjak ritual operasi itu, saya mengurungkan niat saya untuk menjadi dokter. Its kinda creepy, totally!
Seiring berjalannya waktu, saya melihat kemampuan saya dibidang sosial. Dan singkat cerita, saya lebih memilih IPS daripada IPA. Alhamdulillah saya diberikan Ayah dan Bunda yang tidak kolot. Mereka sangat open-minded untuk semua pilihan saya. Asal saya suka dan niat menjalaninya, mereka mendukung. Lucky me! Bagaimana pengalamanmu?

IPA memang sesuatu yang hebat jika kamu benar-benar dalam jalur yang benar. Tapi jika tidak? Percayalah, kamu akan penuh dengan penyesalan dikemudian hari. IPS bukanlah jurusan yang mengerikan. Kamu masuk IPS bukan berarti kamu bodoh. SALAH BESAR!
Jika kemampuanmu memang di IPS, kenapa tidak memiliki keberanian untuk menunjukkannya? Takut? Bah! Ini 2013. You make your own choose, dude!
Sudah saatnya para remaja membuka mata batinnya bahwa IPS bukanlah jurusan yang mengerikan. Sudah cukup para siswa IPS mendapat banyak celotehan yang membuat telinga panas. Saya berdoa bahwa seluruh anak IPS angkatan saya akan merubah pandangan hidup orang banyak. Bismillah o:)

Jadi, bagaimana denganmu? Sudahkah kamu berada di jalan yang benar?
Think Again.. :)

No comments:

Post a Comment