Maaf jika aku langsung menulis di
hari kelima. Aku tak tahu apa yang harus ku tuliskan di hari ketiga dan
keempat. Tak banyak yang kulakukan dua hari terakhir. Aku banyak menghabiskan
waktu di tempat tidur. Yap, tubuh ini menolak untuk meninggalkan tempat nyaman
itu. Aku berhenti mendengarkan lagu-lagu sedih melankolis seperti biasa. Bahkan
aku tak mendengarkan lagu satupun. Ah,
bagaimana jika posting kali ini memiliki topik? Sama seperti judulnya, aku akan
menulis tentang “Perkataan”. Atau kau boleh menganggapnya sebagai “Kata-kata”.
Anything you wish, happy reading! :)
Kata-kata. Itu yang kita gunakan
untuk komunikasi. Bagiku, bagi orang yang sensitif sepertiku, terkadang sering
salah paham dalam mengerti kata-kata orang lain. Miss understanding, they said.
Ibu sering mengingatkanku untuk berpikir dua kali sebelum berkata-kata. Itu
perkataan yang selalu aku camkan sampai sekarang. Aku menganggap bahwa
kata-kata lebih tajam daripada pedang ksatria. Kata-kata bisa saja melukai
orang tanpa sengaja. Entah karna kita memang menginginkannya, atau hanya karna
tidak sengaja. Itulah kenapa aku lebih sering diam ketika marah. Seringkali
diam diartikan sebagai amarah. Tapi aku salah.
Ada sebagian orang yang diam
karna mereka terluka. Lukanya mungkin terlalu perih untuk bisa diterjemahkan
melalui argumen berkepanjangan. Lukanya mungkin terlalu menganga untuk bisa
dipahami dengan penjelasan logis sekalipun.
Aku bukan orang yang suka
berdebat. Mungkin karna pengalaman pribadi yang membuatku enggan berargumentasi
untuk mencari kebenaran diri sendiri. I always admit my mistake and try to fix
things. Tapi itu pun tak selamanya benar. Aku masih harus belajar bagaimana
cara berkomunikasi disaat marah. Bukan malah diam dan tak mau berdebat begitu
saja. I just don’t know how to argue. And I’m actually afraid of losing
something after that argument.
Oh iya, selain argumen-argumen, jangan
pernah mengambil keputusan saat marah. Apalagi sampai menggunakan kata-kata
pedas nan culas untuk melampiaskan amarah tersebut. Percayalah, nantinya kamu
akan menyesal dan kata-kata itu akan terus menyakiti perasaan orang lain.
People may forgive, but they’ll never forget.
What I’m trying to say
is... Use your words wisely. Pikir dua kali ketika ingin berkata-kata. Lebih
gampangnya, coba bayangkan jika kamu yang menerima kata-kata tersebut.
Bayangkan bagaimana rasanya. Mungkin itu akan membantu.
Maaf jika posting ini sedikit
menggantung. Lagi-lagi ada hal yang mengusik pikiranku agar berhenti menulis
dan segera terlelap tidur. See you~
No comments:
Post a Comment