Jan 16, 2015

Day 5: Words



Maaf jika aku langsung menulis di hari kelima. Aku tak tahu apa yang harus ku tuliskan di hari ketiga dan keempat. Tak banyak yang kulakukan dua hari terakhir. Aku banyak menghabiskan waktu di tempat tidur. Yap, tubuh ini menolak untuk meninggalkan tempat nyaman itu. Aku berhenti mendengarkan lagu-lagu sedih melankolis seperti biasa. Bahkan aku tak mendengarkan lagu satupun.  Ah, bagaimana jika posting kali ini memiliki topik? Sama seperti judulnya, aku akan menulis tentang “Perkataan”. Atau kau boleh menganggapnya sebagai “Kata-kata”. 
Anything you wish, happy reading! :)

Kata-kata. Itu yang kita gunakan untuk komunikasi. Bagiku, bagi orang yang sensitif sepertiku, terkadang sering salah paham dalam mengerti kata-kata orang lain. Miss understanding, they said. Ibu sering mengingatkanku untuk berpikir dua kali sebelum berkata-kata. Itu perkataan yang selalu aku camkan sampai sekarang. Aku menganggap bahwa kata-kata lebih tajam daripada pedang ksatria. Kata-kata bisa saja melukai orang tanpa sengaja. Entah karna kita memang menginginkannya, atau hanya karna tidak sengaja. Itulah kenapa aku lebih sering diam ketika marah. Seringkali diam diartikan sebagai amarah. Tapi aku salah. 

Ada sebagian orang yang diam karna mereka terluka. Lukanya mungkin terlalu perih untuk bisa diterjemahkan melalui argumen berkepanjangan. Lukanya mungkin terlalu menganga untuk bisa dipahami dengan penjelasan logis sekalipun.

Aku bukan orang yang suka berdebat. Mungkin karna pengalaman pribadi yang membuatku enggan berargumentasi untuk mencari kebenaran diri sendiri. I always admit my mistake and try to fix things. Tapi itu pun tak selamanya benar. Aku masih harus belajar bagaimana cara berkomunikasi disaat marah. Bukan malah diam dan tak mau berdebat begitu saja. I just don’t know how to argue. And I’m actually afraid of losing something after that argument.

Oh iya, selain argumen-argumen, jangan pernah mengambil keputusan saat marah. Apalagi sampai menggunakan kata-kata pedas nan culas untuk melampiaskan amarah tersebut. Percayalah, nantinya kamu akan menyesal dan kata-kata itu akan terus menyakiti perasaan orang lain. People may forgive, but they’ll never forget.

What I’m trying to say is... Use your words wisely. Pikir dua kali ketika ingin berkata-kata. Lebih gampangnya, coba bayangkan jika kamu yang menerima kata-kata tersebut. Bayangkan bagaimana rasanya. Mungkin itu akan membantu.

Maaf jika posting ini sedikit menggantung. Lagi-lagi ada hal yang mengusik pikiranku agar berhenti menulis dan segera terlelap tidur. See you~

No comments:

Post a Comment