Sejak melihatmu
kala itu, aku berasumsi bahwa arti dari kata menunggu bisa diartikan sebagai
mencintaimu dari jarak jauh. Memperhatikan setiap detail yang kau punya
diam-diam itu mengasikkan. Siapa tahu kau juga punya perasaan yang sama
sepertiku. Siapa tahu?
Aku memperhatikanmu
diam-diam setiap harinya. Mengikuti kegiatan sekolahmu tanpa ada yang tahu.
Menghafal jadwal kegiatan basketmu tanpa ada yang tahu. Aku juga sering
mendatangi acara dimana kamu akan berada disana. Kekagumanku padamu, akut.
iasanya
orang-orang akan menjulukiku sebagai secret
admirer. Well, bisa jadi begitu.
Biasanya orang-orang menyebutku bodoh karna tak punya cukup keberanian untuk
mengutarakan perasaanku. Bisa juga begitu. Memangnya aku ini siapa? Teman
dekatnya? Bukan. Sahabat baiknya? Bukan. Lalu? Aku hanya orang yang menyimpan
kagum pada seseorang yang entah tahu keberadaanku atau tidak.
Mungkin jika aku
adalah temannya, aku bisa mengatakan “cinta”. Tapi aku terlalu perasa. Nanti
malah pertemanan yang ada rusak karna “cinta”, merepotkan. Mungkin jika aku
adalah orang yang dikenalnya, aku bisa mengatakan “cinta”. Ah, tapi tunggu
dulu. Psst.. Aku tak cukup berani melakukan itu.
Menunggumu dalam
diam. Psst.. ini rahasiaku. Tak ada seorang pun yang tahu bahwa aku menaruh
rasa kagum yang mendalam terhadapnya. Inikah cinta? Atau hanya ilusi semata?
Susah menjelaskannya. Susah juga memahaminya, kan?
Dan sampai detik ini, entah bagaimana perasaanmu terhadapku, entah bagaimana isi hatimu, atau entah bagaimana kisah cintaku. Aku, masih menunggu.. :)
he suer ini aku banget beeeest!
ReplyDelete